POTENSI DAN PEMANFAATAN LIMBAH PRODUKSI PANGAN DAN KEONG MAS SEBAGAI PERANGKAP Leptocorisa sp. PADA TANAMAN PADI
DOI:
https://doi.org/10.35335/fruitset.v12i6.5923Keywords:
Attack Intensity, Bait Traps, Carcass, Stink Bugs, Trap HeightAbstract
In Indonesia, Leptocorisa sp. is one of the pests that can cause a yield reduction of up to 50%. Control is generally carried out using chemical insecticides which can have a negative impact. Therefore it is necessary to look for control alternatives that are safe and environmentally friendly. This study aims to determine the type and height of bait traps that are most effective in controlling stink bugs on rice plants. Four replications of a factorial Randomized Block Design (RBD) were utilized in this investigation. According to the findings of the observations, there are on average 7.0 individuals of Leptocorisa sp., the most attracted golden snail bait, with a height of 20 cm above the rice plant. Leptocorisa sp. attack intensity. The highest was in the pineapple skin bait trap treatment with a range of 14.0-19.9%, while the lowest was in the golden snail bait trap treatment with a range of 1.1-2.6%. The installation of bait traps should be done at the right generative phase of the rice plant, to obtain effective results.
References
Aditya, F., Gusmayanti, E., & Sudrajat, J. (2021). Pengaruh perubahan curah hujan terhadap produktivitas padi sawah di Kalimantan Barat. Jurnal Ilmu Lingkungan, 19(2), 237–246.
Ariana, I. M. E., Javandira, C., & Sapanca, P. L. Y. (2020). Pengaruh Waktu Pembusukan Yuyu Sawah (Parathelphusa convexa) Terhadap Ketertarikan Hama Walang Sangit (Leptocorisa oratorius) pada Tanaman Padi. AGRIMETA: Jurnal Pertanian Berbasis Keseimbangan Ekosistem, 10(19).
As’ad, M. F., Kaidi, F., & Syarief, M. (2018). Status resistensi walang sangit (Leptocorisa acuta F.) terhadap insektisida sintetik dan kepekaannya terhadap Beauveria bassiana pada tanaman padi. AGRIPRIMA Journal of Applied Agricultural Sciences, 2(1), 79–86.
Buida, R. K., Kandowangko, D., & Montong, V. B. (2022). Pengendalian hama walang sangit (Leptocorisa acuta Thunb.) dengan menggunakan perangkap bangkai ikan dan keong pada tanaman padi. Cocos, 14(2).
Farahita, Y., & Kurniawati, N. (2012). Karakteristik Kimia Caviar Nilem Dalam Perendaman Campuran Larutan Asam Asetat Dengan Larutan Garam Selama Penyimpanan Suhu Dingin (5-10oc). Jurnal Perikanan Kelautan, 3(4).
Fauzana, H., Sutikno, A., & Salbiah, D. (2018). Population fluctuations Oryctes rhinoceros L. beetle in plant oil palm (Elaeis guineensis Jacq.) given mulching oil palm empty bunch. CROPSAVER-Journal of Plant Protection, 1(1), 42–47.
Ginting, M. S., Febrianto, E. B., & Pratama, G. A. (2022). Pengaruh Ketinggian Fruit-Trap pada Pengendalian Hama Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros) di Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq.). Agriland: Jurnal Ilmu Pertanian, 10(1), 64–67.
Irsan, C., Harun, M. U., & Saleh, E. (2014). Pengendalian Tikus dan Walang Sangit di Padi Organik Sawah Lebak. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal. Palembang, 26–27.
Kastilong, E. B., Lengkong, M., & Engka, R. (2022). Uji patogenisitas jamur entomopatogen Beauveria bassiana Bals. terhadap walang sangit Leptocorisa acuta Thunb. pada tanaman padi. Cocos, 14(3).
Laba, I. W., Wahyuno, D., & Rizal, M. (2014). Peran PHT, pertanian organik dan biopestisida menuju pertanian berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Prosiding Seminar Nasional Pertanian Organik. Bogor, 18–19.
Maulana, W. (2017). Respon beberapa varietas padi (Oryza Sativa L.) terhadap serangan hama penggerek batang padi dan walang sangit (Leptocorisa acuta Thubn.). Agrovigor: Jurnal Agroekoteknologi, 10(1), 21–27.
Ningsih, S., & Ceri, B. (2023). EFEKTIVITAS BAHAN ORGANIK SEBAGAI ATRAKTAN TERHADAP HAMA WALANG SANGIT (Leptocorisa sp.) PADA TANAMAN PADI. Fruitset Sains: Jurnal Pertanian Agroteknologi, 11(2), 85–92.
Noviar, H. (2018). Impor beras dan implikasi kebijakan produksi dan konsumsi beras di Indonesia. EKOMBIS: JURNAL FAKULTAS EKONOMI, 4(1).
Pertanian, K. (2018). Petunjuk teknis pengamatan dan pelaporan organisme pengganggu tumbuhan dan dampak perubahan iklim (OPT-DPI). Direktorat Perlindungan Tanaman Pangan. Jakarta.
Santoso, R. S. (2015). Asap cair sabut kelapa sebagai repelan bagi hama padi walang sangit (Leptocorisa oratorius). Jurnal Sainsmat, 4(2), 81–86.
Saputra, A., Hendarti, I., & Sarbino, S. (2021). Tingkat ketertarikan walang sangit (Leptocorisa sp) pada berbagai jenis umpan di pertanaman padi (Oryza sativa). Jurnal Sains Pertanian Equator, 10(1).
Saragih, B. (2001). Keynote Address Ministers of Agriculture Government of Indonesia. 2nd National Workshop On Strengthening The Development And Use Of Hibrid Rice In Indonesia, 1(10).
Sari, W. (2021). Uji Efektivitas Beberapa Bahan Perangkap Organik terhadap Populasi Walang Sangit (Leptocorisa Oratorius) Pada Tanaman Padi. Jurnal Agroscience, 11(1), 66–75.
Solikhin, S. (2001). Ketertarikan Walang Sangit (Leptocorisa Oratorius F.) Terhadap Beberapa Bahan Organik Yang Membusuk. Jurnal Hama Dan Penyakit Tumbuhan Tropika, 1(1), 16–24.
Statistik, B. P. (2024). Jumlah Perusahaan Asuransi Dan Perusahaan Penunjang Asuransi-Tabel Statistik-Badan Pusat Statistik Indonesia.”.
Sumini, S., Bahri, S., & Holidi, H. (2019). Populasi dan Serangan Walang Sangit di Tanaman Padi Sawah Irigasi Teknis Kecamatan Tugumulyo. Klorofil: Jurnal Penelitian Ilmu-Ilmu Pertanian, 13(2), 67–70.
Untung, K. (2001). Pengantar pengelolaan hama terpadu.
Widodo, A., Saleh, A., & Parinduri, S. (2018). Pengeruh Ketinggian Ferotrap terhadap Jumlah Kumbang Tanduk (Oryctes rhinoceros Linnaeus.) yang Tertangkap di Perkebunan Kelapa Sawit. Jurnal Agro Estate, 2(2), 98.
