Main Article Content

Methodius Tigor

Abstract

Bagaimana Menyatakan Permasalahan Riset (Research Problem)?


Langkah pertama dan paling penting dalam menyusun artikel ilmiah atau proposal tesis/disertasi adalah menyatakan permasalahan riset (research problem) yang valid. Sejatinya, semua penelitian dimulai dengan mengidentifikasi permasalahan atau peluang riset yang bernilai tinggi (meaningfull/ signifikan/valuable/useful) dimana kita ingin mendapatkan pengetahuan baru atau mencari solusi yang lebih baik.


Sebenarnya permasalahan atau peluang untuk penelitian selalu ada di sekitar kita. Tinggal seberapa kita jeli atau peka untuk mengenalinya. Biasanya kita dapat menemukannya antara lain dari berbagai isu atau masalah di organisasi/institusi tempat anda bekerja, pengalaman pribadi, reviu literatur, atau ingin mereplikasi pekerjaan peneliti lain untuk mencari pemahaman yang lebih baik atau menjelaskan suatu fenomena. Banyak ahli yang mengatakan bahwa mengidentifikasi permasalahan riset (Research Problem=RS) merupakan bagian yang paling sulit dari sebuah penelitian. RS bisa dikatakan jantung dari penelitian anda. RS akan mengarahkan semua tahapan penelitian yang anda lakukan: tujuan penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, reviu literatur, metodologi penelitian dan kesimpulan. Semua usaha kita ditujukan untuk menyelidiki dan menyelesaikan permasalahan yang kita ajukan.


Membaca atau mereviu literatur pada bidang/topik riset anda sangat penting dan mendasari segala hal yang anda lakukan. Setiap bagian dari artikel/tesis/disertasi anda akan dipengaruhi dan didukung dari apa yang anda baca. Anda dapat mengidentifikasi RS dengan membaca literatur sesuai topik yang anda minati. RS juga dapat kita temukan dari saran penelitian sebelumnya yang dapat kita temui pada bagian “further research”. Dengan membaca literatur, kita juga akan mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk menjelaskan latar belakang penelitian sekaligus meyakinkan pembaca akan pentingnya (signifikansi) dari research problem (RS) yang diusulkan. Salah satu tips untuk memastikan bahwa RS anda penting adalah lulus uji “Who cares”!!


Ketika saya berdiskusi dengan beberapa peserta di sebuah pelatihan scientific writing, pada umumnya mereka bisa menjelaskan gambaran besar tentang apa yang ingin mereka lakukan. Namun ketika ditanya apa research problem (RS) yang menjadi fokus penelitian anda? Mereka kesulitan dalam menjelaskannya. Jadi kali ini saya akan membagikan tips bagaimana menyatakan permasalahan penelitian (RS), yang disebut dengan research problem statement. Biasanya RS tidak berdiri sendiri dalam sebuah artikel/tesis/disertasi, kita perlu menjelaskan terlebih dahulu apa yang menjadi latar belakang penelitian (background of problem). Kita juga perlu menyampaikan kepada pembaca mengapa penting untuk mengangkat RS tersebut, yang disebut significance of the problem. Yang perlu diingat, background dan significance bukan merupakan pendapat pribadi tetapi kita harus menambahkan referensi dari literatur terkait. Simak contoh berikut ini:


Background:
Many students enter college with weak math backgrounds (Bosley, 2009). In schools where general requirements include math classes, historically the failure rate for algebra I is approximately 15% (alderman, 2011).
Narasi di atas sangat baik sebagai dasar dalam membangun latar belakang untuk permasalahan. Selanjutnya, ditindaklanjuti dengan menjelaskan mengapa menyelidiki masalah tersebut (signifikansi) serta memasukkan referensi ke literatur untuk mendukungnya.
Problem Statement:
African American students at ABC College fail entry-level Algebra I classes at rates higher (i.e., 22%) than the historical United States
average of 15%.
Significance:
Failure of classes early in a student’s academic career not only extends their time in school for having to repeat a course, it is a major predictor of dropping out of college (schneider, 2006).
Jika digabung maka akan menjadi Research Problem yang baik (Background/Problem/Significance):
Many students enter college with weak math backgrounds (Bosley, 2009). In schools where general requirements include math classes, historically the failure rate for algebra I is approximately 15% (alderman, 2011). African american students at aBC College fail
entry-level algebra I classes at significantly higher rates (i.e., 22%). Failure of classes early in a student’s academic career not only extends their time in school for having to repeat a course, it is a major predictor of dropping out of college (schneider, 2006).

Article Details

How to Cite
Tigor, M. . . (2020). How to State the Research Problem/Problem Statement?. Rudang Mayang Publisher, 1(1), 1-2. Retrieved from http://ejournal.iocscience.org/index.php/rm/article/view/456